Fundamental Keuangan BTN Kuat Lewat Transformasi, Ini Buktinya

Menara BTN.
Sumber :
  • dokumentasi BTN

Jakarta, VIVA –  PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, melakukan trasformasi perbaikan kualitas kredit dan proses bisnis secara menyeluruh. Hal ini tercermin dari NPL gross hingga kuartal I-2025 mencapai 3,29 persen, atau naik dari akhir 2024 yang sebesar 3,16 persen.

Naik Peringkat di Jajaran Fortune Southeast Asia 500, Blibli Fokus Perkuat Ekosistem Digital hingga Distribusi

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan pihaknya dalam beberapa tahun terakhir terus melakukan tansformasi dari sisi operasional, bisnis dan pelayanan. Pada akhir 2019, NPL gross BTN mencapai angka 4,78 persen yang menunjukkan angka tertinggi pada sepanjang sejarah BTN.  

"Namun, dalam 5 tahun terakhir, BTN terus berupaya untuk memberikan perbaikan dan terus melakukan Business Process Improvement (BPI), yang tercermin pada rasio NPL gross BTN hingga kuartal I-2025 telah berada pada angka 3,29 persen,” ujar Nixon dalam keterangannya Kamis, 19 Juni 2025.

Sambut Tranformasi Global, BTN Pacu Penguatan Kapabilitas SDM di Internalnya

Nixon mengatakan, sejak BPI dimulai pada tahun 2020 BTN terus berupaya untuk meningkatkan loan origination kredit demi menghasilkan kredit yang berkualitas, yaitu dengan peluncuran Commercial Banking Center (CBC) pada 10 titik di seluruh Indonesia serta Regional Loan Processing Center (RLPC) pada 6 titik di seluruh Indonesia.

“Hasilnya sangat baik, berdasarkan vintage analysis, kredit yang dihasilkan setelah BPI secara rata-rata untuk kredit yang dihasilkan setelah tahun 2021, NPL nya berada di bawah 1,2 persen”, kata Nixon.

BTN Siapkan 100 Ribu Jatah KPR Dukung Proyek Hunian Terjangkau Milik Investor Qatar

Menurut dia, tahun ini BTN akan mengintegrasikan RLPC yang sebelumnya tersebar di 6 titik di seluruh Indonesia, menjadi National Loan Processing Center (NLPC), dalam rangka sentralisasi proses loan origination kredit konsumer dengan menggunakan standarisasi proses yang lebih baik, optimalisasi fungsi control, analisa dan monitoring. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk menghasilkan kualitas kredit yang lebih baik.  

“Saat ini komposisi kredit BTN masih didominasi oleh KPR, sekitar 79 persen dari total kredit nya BTN, dan rata-rata tenornya lumayan panjang diatas 10 tahun. Jadi kami terus megupayakan agar kredit yang dihasilkan juga baik. Karena mereka juga bakal lama dengan BTN,” tegasnya.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu

Photo :
  • Istimewa

Nixon menuturkan, saat ini beberapa rasio kualitas kredit, seperti NPL gross, NPL coverage serta cost of credit sedang mengalami kontraksi, apabila dibandingkan dengan posisi akhir tahun. Rasio NPL gross naik menjadi 3,29 persen pada kuartal I-2025, dibandingkan posisi akhir tahun 2024 yang mencapai 3,16 persen.

“Kenaikan rasio NPL gross ini merupakan salah satu langkah yang kami lakukan untuk men-downgrade kredit-kredit pasca restrukturisasi covid, yang telah berakhir sejak tahun lalu. Kami membatasi untuk dilakukan restrukturisasi kredit secara berulang, dan secara bertahap melakukan downgrade sejak bulan Juni tahun 2024," ucapnya.

[dok. Humas BTN]

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Menurutnya, dampaknya juga terlihat pada NPL coverage yang turun menjadi 104,61 persen pada kategori kuartal I-2025, dari 115,37 persen pada posisi akhir tahun 2024.

“BTN cukup banyak melakukan write off di awal tahun ini, sebagai salah satu langkah front-loading atas kredit yang bermasalah.  Kami juga telah menetapkan guidance cost of credit pada range 1-1,1 persen hingga akhir tahun 2025, dalam upaya meningkatkan rasio NPL Coverage kembali pada level 120 persen hingga akhir tahun,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya