8 Trik Jitu Hemat Gas LPG, Masak Setiap Hari Tanpa Takut Boros

Pemerintah minta masyarakat untuk tidak melakukan pembelian berlebihan atau menimbun gas LPG 3 kg.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA – Gas elpiji menjadi sumber energi utama untuk memasak, baik di rumah tangga maupun pelaku UMKM. Namun, tidak sedikit pengguna yang merasa konsumsi gas terlalu cepat habis. 

Wamen ESDM Buka Peluang Pelaku Industri Boleh Impor Gas Sendiri

Beberapa orang bahkan mencoba merendam tabung gas dalam air agar tidak cepat membeku, dengan asumsi bahwa gas yang membeku lebih cepat habis. Namun, cara ini sangat tidak disarankan karena dapat menyebabkan karat pada tabung dan membahayakan keselamatan.

Rata-rata pemakaian gas elpiji ukuran 3 kg bisa bertahan antara 11 hingga 23 hari, tergantung intensitas penggunaan. Agar lebih hemat, berikut sejumlah langkah praktis yang bisa Anda terapkan:

Di Hadapan Prabowo, Putin Pastikan Pasok Minyak dan Gas Alam ke Indonesia

Warga memperlihatkan tabung Liquefied Petroleum Gas (LPG) ukuran 3 kg. (Foto ilustrasi).

Photo :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

1. Rutin Membersihkan Kompor Gas

Kepala BPH Migas Dicecar KPK soal Penyaluran Gas Bumi

Bersihkan kompor setidaknya setiap empat bulan sekali. Jika saluran api tertutup kotoran, nyala api bisa berubah menjadi merah atau kuning. Warna api selain biru menandakan pembakaran tidak sempurna, yang berarti energi panas tidak maksimal dan memasak menjadi lebih lama—otomatis gas pun lebih banyak digunakan.

2. Gunakan Selang Gas Berkualitas Tinggi

Pilih selang gas yang mampu menahan tekanan hingga 500 psi (pound per square inch), karena gas bersifat menekan ke segala arah. Selang berkualitas rendah mudah longgar atau rusak, menyebabkan kebocoran gas dan pemborosan. Pastikan juga sambungan rapat dan tidak bocor.

3. Pakai Regulator Standar dan Aman

Regulator otomatis sangat dianjurkan karena dapat mendeteksi kebocoran gas secara langsung. Untuk keamanan tambahan, lepaskan regulator saat akan meninggalkan rumah dalam waktu lama agar tidak ada gas yang keluar tanpa terdeteksi.

4. Gunakan Pengait Regulator yang Kokoh

Pengait regulator tersedia dalam berbagai bahan, seperti plastik dan logam. Pilih yang berbahan pelat besi dengan ketebalan memadai agar kuat menahan tekanan dan tetap stabil, guna menghindari lepasnya regulator saat digunakan.

5. Pilih Alat Masak Berbahan Stainless Steel

Ilustrasi alat memasak stainless steel.

Photo :
  • Ist.

Meskipun panci aluminium dan enamel lebih murah dan menarik secara visual, stainless steel tetap menjadi pilihan terbaik karena merupakan penghantar panas yang lebih efisien. Alat masak ini membantu makanan matang lebih cepat dan merata, yang berarti pemakaian gas juga lebih sedikit.

6. Sesuaikan Ukuran Alat Masak dengan Jumlah Masakan

Jika hanya memasak dalam porsi kecil, hindari menggunakan panci besar. Alat masak yang terlalu besar membutuhkan waktu lebih lama untuk panas, sehingga penggunaan gas pun meningkat.

7. Masak Daging dengan Pressure Cooker

Daging, terutama yang bertulang seperti iga atau buntut, membutuhkan waktu lama untuk empuk jika dimasak biasa. Pressure cooker adalah solusi hemat gas—karena bisa memangkas waktu memasak dari dua jam menjadi kurang dari satu jam.

8. Atur Api Secara Efisien

Menggunakan api besar tidak selalu mempercepat proses memasak, justru sebaliknya, bisa membuat panas menyebar keluar dan memboroskan gas. Idealnya, nyala api tidak melebihi dasar alat masak agar panas lebih terfokus dan hemat energi.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto

Presiden Prabowo Optimistis Swasembada Energi Lebih Cepat, Ini Kontribusi Pertamina

Presiden Prabowo Subianto optimistis target swasembada energi yang ditargetkan dalam empat tahun bisa diakselerasi.

img_title
VIVA.co.id
27 Juni 2025