Proliga 2026 Akan Terapkan Aturan Salary Cap Agar Tercipta Kesetaraan
- VIVA.co.id/Cahyo Edi (Yogyakarta)
Yogyakarta, VIVA – Gelaran Proliga 2025 telah usai mengukuhkan Jakarta Bhayangkara Presisi sebagai juara di sektor putra dan Jakarta Pertamina Enduro di sektor putri. Dua juara ini memenangkan laga Grand Final Proliga 2025 yang digelar di GOR Amongrogo Yogyakarta pada 10 hingga 11 Mei 2025.
Terkait penyelenggaraan Proliga tahun 2026, Ketua Umum Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI), Imam Sudjarwo menyebut akan ada aturan yang berbeda. Aturan ini adalah salary cap.
"Tahun depan (Proliga 2026) kita sudah berlakukan yang namanya salary cap," ujar Imam usai laga Grand Final Proliga 2025 di GOR Amongrogo, Kota Yogyakarta, Minggu 11 Mei 2025 malam.
Imam mengatakan salary cap merupakan regulasi batas maksimum honor yang dikantongi pemain lokal maupun legiun asing. Penerapan aturan ini dianggap Imam menjadi bagian untuk menciptakan kesetaraan antarklub peserta Proliga.
"Kenapa diatur seperti itu, sehingga nanti akan tambah klub-klub yang lain memang yang dia agak kesulitan masalah dana ya, sehingga kita atur demikian sehingga ada sebuah kesetaraan klub-klub yang kecil-kecil yang punya atlet dia bisa main," tegas Imam.
Imam menerangkan dengan aturan salary cap ini, PBVSI menargetkan bakal ada 8 klub di masing-masing sektor putra dan putri bisa berpartisipasi dalam Proliga 2026.
Selain salary cap, Imam menyebut ada perbedaan lagi untuk Proliga 2026 mendatang. Proliga tahun depan, lanjut Imam akan digelar tanpa jeda mulai Januari sampai dengan Mei 2026.
Format ini tentunya berbeda dengan Proliga 2025 sepanjang 3 Januari hingga 11 Mei 2025, yang selama bulan Ramadan dihentikan kompetisinya. Kompetisi kembali digelar setelah Idulfitri.
"Nanti untuk Proliga yang akan datang pada tahun 2026 akan kita laksanakan mulai Januari sampai dengan Mei. Bulan puasa kita akan tetap main. Karena kita untuk berikutnya untuk mengejar event-event internasional," tutup Imam.