Chintya Candranaya Kembali Bikin Heboh dengan Aksi Bela Diri Ekstrem, Asli atau Tipu-tipu?
- Instagram @chintyacandranaya.2
Jakarta, VIVA – Nama pesilat asal Lampung, Chintya Candranaya, kembali menjadi sorotan publik setelah membagikan sejumlah konten aksi bela diri yang menuai kontroversi di akun Instagram-nya, @chintyacandranaya.2.
Dalam video-video tersebut, Chintya memamerkan kemampuan luar biasa seperti membengkokkan pisau dengan tangan kosong, melawan enam preman sendirian, merubuhkan pohon pisang dengan sekali pukul, hingga menghancurkan tumpukan batu bata dengan tendangan.
Aksi-aksi tersebut langsung menyita perhatian warganet. Sebagian menganggapnya sebagai bentuk kemampuan bela diri tingkat tinggi, namun tidak sedikit pula yang meragukan keaslian dan keselamatan dari konten-konten tersebut.
Bukan Kali Pertama Chintya Menuai Kontroversi
Ini bukan kali pertama Chintya mencuri perhatian publik. Pada Agustus 2020, ia pernah terlibat perseteruan dengan sejumlah praktisi dan atlet bela diri yang tergabung dalam komunitas Beladiri Bersatu. Kala itu, Chintya dikritik karena dianggap menyesatkan publik dengan aksi-aksi yang dinilai tidak realistis dan berpotensi membahayakan.
Beberapa YouTuber dan tokoh publik, termasuk Deddy Corbuzier, juga pernah membongkar bahwa aksi-aksi Chintya lebih mirip trik kamera atau rekayasa sinematik dibanding kemampuan bela diri sebenarnya. Deddy secara terbuka mempertanyakan nilai edukatif dari konten tersebut, mengingat banyak pengikut muda yang bisa saja mencoba meniru tanpa mengetahui risikonya.
Bahaya Konten Sensasional Tanpa Konteks
Fenomena seperti ini menimbulkan kekhawatiran, terutama di kalangan orang tua dan praktisi olahraga. Konten-konten ekstrem yang ditampilkan tanpa penjelasan konteks atau pelatihan khusus dapat menyesatkan penonton, bahkan mendorong tindakan berbahaya.
Para pakar bela diri juga mengingatkan bahwa bela diri sejati mengedepankan disiplin, teknik, dan keselamatan—bukan sekadar sensasi atau atraksi media sosial.
Kesimpulan:
Meski menghibur, konten-konten seperti yang dibagikan oleh Chintya Candranaya perlu ditanggapi dengan kritis. Masyarakat, khususnya generasi muda, diimbau untuk tidak meniru aksi-aksi ekstrem tanpa bimbingan profesional dan pemahaman yang benar tentang keselamatan dalam olahraga bela diri.