Kendaraan Listrik Punya Potensi Besar di Indonesia

Jakarta, VIVA – Kendaraan listrik diyakini memiliki potensi besar untuk berkembang di Indonesia, seiring meningkatnya minat masyarakat serta dukungan investasi dari berbagai produsen otomotif dunia.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Rachmat Kaimuddin, optimistis bahwa penjualan mobil listrik tahun ini dapat menembus angka 100.000 unit.

“TMotor listrik pasarnya juga besar di Indonesia,” ujarnya dalam acara yang digelar oleh Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik di Jakarta, dikutip VIVA Otomotif Jumat 20 Juni 2025.



Alva N3 di IMOS 2024

Photo :

• Arianti Widya

Berdasarkan data yang dipaparkan, saat ini terdapat sembilan perusahaan yang sudah merealisasikan investasi kendaraan listrik di Indonesia, dengan kapasitas produksi mencapai 70 ribu unit per tahun dan nilai investasi sekitar Rp4,1 triliun..

Tak hanya itu, Indonesia juga akan kedatangan investasi baru dari empat perusahaan besar, termasuk BYD, Geely, dan Vinfast. Total kapasitas produksi yang direncanakan dari investasi ini mencapai 280 ribu unit per tahun dengan total nilai investasi sekitar Rp15,1 triliun.

Langkah percepatan elektrifikasi transportasi dinilai penting untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

Data konsumsi energi nasional menunjukkan bahwa sektor transportasi menyumbang porsi besar konsumsi minyak, yakni sekitar 40% dari total penggunaan energi final.Transisi ke kendaraan listrik diharapkan bisa menjadi solusi strategis dalam upaya dekarbonisasi sektor energi.

Sebagai informasi, Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) merupakan wadah yang menghimpun berbagai pemangku kepentingan dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.

Organisasi ini berperan penting dalam mendorong kolaborasi antara pemerintah, industri, akademisi, dan masyarakat untuk membangun ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi.

AEML berfokus pada percepatan adopsi kendaraan listrik melalui penyusunan kebijakan, pengembangan infrastruktur pengisian daya, serta peningkatan kesadaran publik akan pentingnya transisi menuju energi bersih dan ramah lingkungan.

Halaman Selanjutnya

Data konsumsi energi nasional menunjukkan bahwa sektor transportasi menyumbang porsi besar konsumsi minyak, yakni sekitar 40% dari total penggunaan energi final.Transisi ke kendaraan listrik diharapkan bisa menjadi solusi strategis dalam upaya dekarbonisasi sektor energi.