Ketika Mike Tyson Jadi 'Binatang Buas' Cuma Muhammad Ali yang Tak Bisa Dikalahkan
- Instagram/miketyson
VIVA – Pertarungan legendaris Mike Tyson melawan Michael Spinks pada Juni 1988 kembali menjadi sorotan. Sebuah momen ikonik ketika “Iron Mike” hanya membutuhkan 91 detik untuk melumat lawannya, sementara waktu berjalan ke ring justru lebih lama dari duel itu sendiri.
Kisah epik ini kembali diangkat oleh penyiar senior talkSPORT, Simon Smith, dalam acara Drive yang tayang Selasa malam waktu setempat.
“Konon, sebelum naik ring Tyson menghantam dinding ruang ganti. Dia berada dalam kondisi mental yang sangat agresif,” ujar Smith mengenang.
“Dia benar-benar ganas. Segalanya selesai dalam satu setengah menit. Saya rasa malam itu, mungkin kecuali [Muhammad] Ali, tak ada petinju kelas berat yang bisa menandingi Tyson,” lanjutnya.
Duel Paling Dinanti Sejak Era Ali
Pertarungan itu merupakan momen penentu bagi Tyson dalam menyatukan seluruh sabuk juara dunia kelas berat. Michael Spinks, saat itu berusia 31 tahun dan memegang status juara linier serta eks juara kelas berat ringan, menerima bayaran £13,5 juta demi menghadapi Tyson.
Namun, drama dimulai bahkan sebelum bel berbunyi. Manajer Spinks, Butch Lewis, menuntut tangan Tyson dibalut ulang. Hal ini menyebabkan penundaan besar pada jadwal main event.
Meski demikian, momen tersebut justru memperbesar tensi. Tyson yang sudah murka semakin tidak terkontrol.
Ring Walk Tanpa Musik, Hanya Dentingan Mengerikan
Tyson muncul tanpa musik, bertelanjang dada, dan tatapan kosong penuh ancaman. Suara dentingan logam menjadi latar belakang perjalanan ring walk-nya, seperti pertanda datangnya badai.
Sesaat kemudian, badai itu benar-benar datang. Hanya 91 detik di atas ring, Spinks tak berdaya menerima rentetan pukulan keras hingga tumbang. Tidak hanya kalah, ia benar-benar dihancurkan.
Malam itu, Tyson—baru berusia 21 tahun—menorehkan sejarah sebagai salah satu kemenangan paling dominan dalam sejarah tinju dunia.
Pertarungan Bersejarah Bernilai Fantastis
Laga bertajuk Once and For All itu mencatatkan rekor pendapatan sebesar $70 juta, menjadikannya laga tinju paling menguntungkan di eranya. Tyson sendiri disebut mengantongi sekitar $22 juta untuk setengah ronde pertarungan.
Selebritas papan atas ikut memadati arena, termasuk aktor Bruce Willis yang duduk di sisi ring sembari mempromosikan film barunya, Die Hard.
Namun sorotan utama tetap pada Tyson. “Itu adalah puncaknya. Saya sarankan siapa pun menonton ulang malam itu. Benar-benar luar biasa,” tutup Smith.
Tyson kemudian melanjutkan kariernya menghadapi nama-nama besar lain seperti Evander Holyfield dan Lennox Lewis. Terakhir, pada 2025, ia sempat kembali ke atas ring dalam duel kejutan melawan Jake Paul—sayangnya, laga itu berakhir dengan kekalahan angka bagi sang legenda.